SUMBAWA– Pemerintah Kabupaten Sumbawa bersama PT Kalimantan Prima Persada (KPP) resmi meluncurkan Program Pengembangan Agroforestri Kopi di Desa Lawin dan Desa Lebangkar, Kecamatan Ropang. Peluncuran program ditandai dengan acara kick-off yang berlangsung di La Grande Ballroom, Sumbawa Besar.
Kabupaten Sumbawa menjadi daerah ketiga di Indonesia yang menjadi lokasi implementasi program agroforestri kopi ini, setelah Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Program ini dirancang untuk mendorong hilirisasi komoditas kopi, yang kini telah ditetapkan sebagai komoditas prioritas nasional.
Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., memberikan apresiasi kepada PT KPP atas inisiatif strategis tersebut. Ia menyebut, program ini selaras dengan visi pembangunan daerah yang mengedepankan keberdayaan ekonomi lokal.
“Saya yakin dan percaya, perjanjian ini adalah ikhtiar kita mewujudkan Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera. Unggul petani kopinya, maju perekonomiannya, dan sejahtera masyarakatnya,” tegasnya.
Bupati juga menekankan keberhasilan program tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan perusahaan. Namun memerlukan sinergi seluruh pemangku kepentingan. Ia menginstruksikan Dinas Pertanian, Dinas Koperasi-UKM-Perindag, serta Bappeda untuk segera menyusun desain percepatan pelaksanaan program ini. “Ini harus menjadi model inovatif dan akseleratif yang bisa direplikasi di wilayah lain,” tambahnya.
Bupati mengungkapkan, kopi Sumbawa memiliki keunggulan komparatif di tingkat regional. Terbukti, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi Kopi Sumbawa terhadap total produksi kopi di NTB mencapai rata-rata 42,27 persen pada periode 2020–2024. Bahkan sempat menyentuh angka 52,41persen pada tahun 2021.
Sementara itu, CSR Manager KPP Mining, Daniel Angga Sembara, menyebutkan bahwa program ini akan mencakup pelatihan teknis, pendampingan, hingga penyediaan akses sumber daya bagi petani.
“Keberhasilan program ini hanya akan terwujud melalui kolaborasi erat antara pemerintah, perusahaan, pelaku usaha, dan masyarakat. Mari kita bangun sinergi yang berdampak dan berkelanjutan,”ajaknya.
Peluncuran Program Agroforestri Kopi ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi sektor pertanian Sumbawa, khususnya komoditas kopi, dalam memperkuat daya saing lokal sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.(bia)





