Bupati Minta Bulog Tambah Kuota Penyerapan Jagung

by -311 Views
SUMBAWA— Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, mengajukan permohonan kepada Perum Bulog untuk menambah kuota penyerapan jagung di wilayahnya. Hal ini menyusul melimpahnya produksi jagung yang diperkirakan mencapai ratusan ribu ton dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut Jarot, kuota penyerapan jagung saat ini hanya sebesar 23.000 ton, jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan potensi produksi jagung yang bisa mencapai 650.000 ton hingga akhir tahun. Ia menilai kuota tersebut belum mampu menampung hasil panen petani secara optimal.
Bupati juga mengimbau para pelaku usaha swasta untuk membeli jagung dengan harga minimal Rp 4.500 per kilogram, sesuai dengan kadar air jagung yang disyaratkan. Hal ini bertujuan agar petani mendapatkan harga yang adil dan tidak merugi saat menjual hasil panennya.
Jarot menambahkan, salah satu kendala penyerapan jagung oleh Bulog adalah kapasitas gudang yang terbatas. Saat ini, gudang Bulog masih menyimpan stok jagung dari panen sebelumnya sebanyak 26.000 ton yang belum terjual karena proses lelang yang belum rampung.
Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Sumbawa berharap pemerintah pusat dapat memberikan tambahan kuota penyerapan jagung hingga 200.000 ton agar pasokan jagung petani bisa terserap dengan baik dan harga tetap stabil.
Dukungan serupa juga datang dari DPRD Sumbawa yang menekankan pentingnya Bulog membeli jagung petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 5.500 per kilogram demi menjaga kesejahteraan petani.
Dengan adanya penambahan kuota dan dukungan dari berbagai pihak, Bupati yakin panen jagung di Sumbawa dapat memberikan manfaat maksimal bagi petani dan menjaga stabilitas harga di pasar. (bia)BupatiĀ  Minta Bulog Tambah Kuota Penyerapan Jagung
SUMBAWA– Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, mengajukan permohonan kepada Perum Bulog untuk menambah kuota penyerapan jagung di wilayahnya. Hal ini menyusul melimpahnya produksi jagung yang diperkirakan mencapai ratusan ribu ton dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut Jarot, kuota penyerapan jagung saat ini hanya sebesar 23.000 ton, jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan potensi produksi jagung yang bisa mencapai 650.000 ton hingga akhir tahun. Ia menilai kuota tersebut belum mampu menampung hasil panen petani secara optimal.
Bupati juga mengimbau para pelaku usaha swasta untuk membeli jagung dengan harga minimal Rp 4.500 per kilogram, sesuai dengan kadar air jagung yang disyaratkan. Hal ini bertujuan agar petani mendapatkan harga yang adil dan tidak merugi saat menjual hasil panennya.
Jarot menambahkan, salah satu kendala penyerapan jagung oleh Bulog adalah kapasitas gudang yang terbatas. Saat ini, gudang Bulog masih menyimpan stok jagung dari panen sebelumnya sebanyak 26.000 ton yang belum terjual karena proses lelang yang belum rampung.
Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Sumbawa berharap pemerintah pusat dapat memberikan tambahan kuota penyerapan jagung hingga 200.000 ton agar pasokan jagung petani bisa terserap dengan baik dan harga tetap stabil.
Dukungan serupa juga datang dari DPRD Sumbawa yang menekankan pentingnya Bulog membeli jagung petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 5.500 per kilogram demi menjaga kesejahteraan petani.
Dengan adanya penambahan kuota dan dukungan dari berbagai pihak, Bupati yakin panen jagung di Sumbawa dapat memberikan manfaat maksimal bagi petani dan menjaga stabilitas harga di pasar. (bia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.