H.Ansori Soroti Peran Bidan di Daerah Terpencil

by -257 Views
SUMBAWA — Musyawarah Cabang (Muscab) VII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sumbawa dibuka resmi oleh Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori di Aula Hotel Sernu Raya, Kamis (17/4). Kegiatan yang diikuti 837 bidan ini menegaskan peran ganda bidan sebagai tenaga medis dan agen perubahan kesehatan masyarakat.
Ansori menyoroti besarnya andil bidan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Tercatat, lebih dari 80 persen proses persalinan di kabupaten ini ditangani bidan.  Baik di puskesmas maupun praktik mandiri. Ini prestasi yang harus dipertahankan dan tingkatkan.
Ansori dan jajaran pengurus IBI menandatangani nota kesepahaman sinergi, sekaligus meresmikan program beasiswa pelatihan bagi bidan non‑PNS dan skema insentif penugasan di daerah terpencil. Dengan langkah ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan IBI bertekad memperkuat jangkauan dan kualitas layanan kebidanan di seluruh pelosok daerah.
Muscab VII menjadi momentum penyusunan program kerja IBI Sumbawa periode 2025–2028. Ketua Cabang IBI, Hj. Nur Atika, menyampaikan tiga fokus utama:pertama pemerataan layanan. Teknisnya akan dilakukan menempatkan bidan di wilayah terpinggir. Kemudian  peningkatan kompetensi. Terkait dengan hal ini, maka yang dilakukan nantinya adalah pelatihan obstetri darurat dan manajemen risiko. Serta pemanfaatan teknologi. Ini ada kaitannya dengan digitalisasi rekam medis ibu dan anak
“Digitalisasi akan mempercepat pelaporan dan memudahkan pemantauan kesehatan ibu hamil di lapangan,” kata Nur Atika.
Sementara Ketua IBI Provinsi NTB, Wayan Muju Ngasi, menambahkan bahwa kepengurusan baru harus responsif terhadap kebutuhan lokal dan menjaga standar etika profesi. “Kita perlu membangun jejaring lintas sektor untuk memperluas akses layanan kesehatan,” ujarnya.(bia)H.Ansori  Soroti Peran  Bidan di Daerah Terpencil
SUMBAWA — Musyawarah Cabang (Muscab) VII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sumbawa dibuka resmi oleh Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori di Aula Hotel Sernu Raya, Kamis (17/4). Kegiatan yang diikuti 837 bidan ini menegaskan peran ganda bidan sebagai tenaga medis dan agen perubahan kesehatan masyarakat.
Ansori menyoroti besarnya andil bidan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Tercatat, lebih dari 80 persen proses persalinan di kabupaten ini ditangani bidan.  Baik di puskesmas maupun praktik mandiri. Ini prestasi yang harus dipertahankan dan tingkatkan.
Ansori dan jajaran pengurus IBI menandatangani nota kesepahaman sinergi, sekaligus meresmikan program beasiswa pelatihan bagi bidan non‑PNS dan skema insentif penugasan di daerah terpencil. Dengan langkah ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan IBI bertekad memperkuat jangkauan dan kualitas layanan kebidanan di seluruh pelosok daerah.
Muscab VII menjadi momentum penyusunan program kerja IBI Sumbawa periode 2025–2028. Ketua Cabang IBI, Hj. Nur Atika, menyampaikan tiga fokus utama:pertama pemerataan layanan. Teknisnya akan dilakukan menempatkan bidan di wilayah terpinggir. Kemudian  peningkatan kompetensi. Terkait dengan hal ini, maka yang dilakukan nantinya adalah pelatihan obstetri darurat dan manajemen risiko. Serta pemanfaatan teknologi. Ini ada kaitannya dengan digitalisasi rekam medis ibu dan anak
“Digitalisasi akan mempercepat pelaporan dan memudahkan pemantauan kesehatan ibu hamil di lapangan,” kata Nur Atika.
Sementara Ketua IBI Provinsi NTB, Wayan Muju Ngasi, menambahkan bahwa kepengurusan baru harus responsif terhadap kebutuhan lokal dan menjaga standar etika profesi. “Kita perlu membangun jejaring lintas sektor untuk memperluas akses layanan kesehatan,” ujarnya.(bia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.