SUMBAWA–Pemerintah Kabupaten Sumbawa menyatakan kesiapannya menjadi model pengembangan industri garam nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., saat menerima kunjungan kerja Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Perikanan (PKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Rabu pagi di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa.
Kunjungan yang dipimpin langsung Dirjen PKP, A Koswara, bersama Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan jajaran tersebut dalam rangka meninjau sejumlah lahan garam sebagai bagian dari program Swasembada Garam nasional. Hadir pula dalam kegiatan itu, Asisten Administrasi Umum Sekda Sumbawa, sejumlah kepala perangkat daerah, serta kepala bagian di lingkup Setda Sumbawa.
Dalam paparannya, Dirjen PKP A Koswara mengungkapkan bahwa Indonesia masih mengimpor sekitar 70 persen kebutuhan garam industri, terutama untuk sektor pangan dan farmasi. Sementara itu, garam konsumsi nasional sudah dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri.
“Masalah utama terletak pada kualitas garam rakyat yang belum memenuhi standar industri, minimal 97 persen NaCl,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya tengah mengusung dua strategi besar. Intensifikasi produksi garam rakyat untuk peningkatan kualitas, serta pembangunan sentra industri garam yang terintegrasi dari hulu ke hilir di wilayah strategis. Targetnya, akan dibentuk dua sentra industri besar garam di Indonesia, masing-masing di wilayah Jawa dan kawasan timur seperti Nusa Tenggara.
“Secara potensi, Sumbawa memiliki keunggulan dari sisi luas lahan, kualitas garam, dan kondisi alamnya. Maka kami berharap adanya dukungan pemerintah daerah untuk proses konsolidasi lahan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Sumbawa, H. Jarot menyatakan kesiapan daerahnya untuk mendukung penuh program strategis nasional ini. Ia menegaskan bahwa Sumbawa siap menjadi salah satu wilayah percontohan industri garam nasional.
“Kami mendukung penuh upaya konsolidasi lahan dan pelibatan masyarakat. Ini peluang besar bagi Sumbawa untuk berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian garam nasional,” tegasnya.
Bupati berharap Sumbawa terpilih sebagai salah satu dari dua lokasi strategis yang akan dikembangkan pemerintah pusat. Jika itu terwujud, maka Sumbawa akan memegang peran penting dalam upaya menghentikan ketergantungan impor garam industri secara bertahap.(bia)





