Mentan RI Tuntaskan Persoalan Petani Sumbawa Kurang Dari 15 Menit

by -385 Views
SUMBAWA–Kabupaten Sumbawa kembali menjadi pusat perhatian nasional dalam bidang pertanian setelah sukses menggelar dua agenda penting bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.  Panen Raya Jagung si wilayah Ai Loang II, Desa Penyaring Kecamatan  Moyo Utara, Senin (21/4/2025).
Saat panen raya, menteri  banyak menerima keluhan petani dan persoalan produksi Kabupaten Sumbawa. Beragam persoalan yang mejadi keluhan petani bertahun-tahun masih dirasakan. Misalnya harga jagung dan gabah di bawah standar, kemudian minimnya fasilitas  gudang pena pung hasil produksi petani. Bahkan Kabupaten Sumbawa secara umum memiliki kapasitas produksi yang tidak didukung oleh sarana pompa dan sebagainya.
“Secara umum, kami masyarakat tani mengeluh terkait harga jagung relatif murah,” kata Maemunah, petani asal Desa Labuhan Mapin, kecamatan Alas Barat. Hal senada juga disampaikan warga lainnya yang menjelaskan harga gabah hanya Rp, 5.900. sementara dari pemerintah telah menetapkan sebesar Rp. 6.500.
Keluhan yang dirasakan petani dari berbagai kecamatan, dituntaskan menteri dalam waktu relatif singkat, kurang dari 15  menit. Menteri yang dikenal tegas ini langsung melakukan eksekusi di tempat. Pihak terkait, termasuk Bulog harus mampu menangani persoalan atau keluhan petani. Karena ketika tidak mampu, resikonya tidak kecil. Ia mencontohkan sudah ada lima pimpinan wilayah Dolog di Indonesia dicopot. “Pagi saya keluarkan perintah tegas, sore langsung dipecat. Nah hal ini juga saya tidak mau terjadi di Kabupaten Sumbawa ini,” kata Menteri seraya melihat pimpinan wilayah Bulog NTB dan Kabupaten Sumbawa.
Kemudian masalah keterbatasan penampungan hasil gabah petani. Terjadi perdebatan antara pihak Bulog, petani dan PPL. Menteri kemudian memberikan solusi. “Kami membantu biaya sewa gudang. Ini saya perintahkan. Silahkan pak bupati, pak Kapolda atau pad Danrem dengan personil di bawah mengkoordinasikan hal ini. Selesai to masalah,” kata menteri.
Kemudian terkait dalam upaya mendukung kapasitas hasil produksi secara umum di kabupaten Sumbawa. Menteri menegaskan akan siap membantu pompa dengan mengandalkan air permukaan sebesar 2000. Kalau harganya Rp 40 juta, maka anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 80 milyar. “Kecil sebenarnya. Pak Gubernur, kami berharap ini bisa selesai paling lambat dua tahun membantu Kabupaten Sumbawa. Sehingga ketahanan pangan di NTB akan semakin kuat,” jelasnya.(bia)Mentan Tuntaskan Persoalan Petani Sumbawa  Kurang Dari 15 Menit
SUMBAWA–Kabupaten Sumbawa kembali menjadi pusat perhatian nasional dalam bidang pertanian setelah sukses menggelar dua agenda penting bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.  Panen Raya Jagung si wilayah Ai Loang II, Desa Penyaring Kecamatan  Moyo Utara, Senin (21/4/2025).
Saat panen raya, menteri  banyak menerima keluhan petani dan persoalan produksi Kabupaten Sumbawa. Beragam persoalan yang mejadi keluhan petani bertahun-tahun masih dirasakan. Misalnya harga jagung dan gabah di bawah standar, kemudian minimnya fasilitas  gudang pena pung hasil produksi petani. Bahkan Kabupaten Sumbawa secara umum memiliki kapasitas produksi yang tidak didukung oleh sarana pompa dan sebagainya.
“Secara umum, kami masyarakat tani mengeluh terkait harga jagung relatif murah,” kata Maemunah, petani asal Desa Labuhan Mapin, kecamatan Alas Barat. Hal senada juga disampaikan warga lainnya yang menjelaskan harga gabah hanya Rp, 5.900. sementara dari pemerintah telah menetapkan sebesar Rp. 6.500.
Keluhan yang dirasakan petani dari berbagai kecamatan, dituntaskan menteri dalam waktu relatif singkat, kurang dari 15  menit. Menteri yang dikenal tegas ini langsung melakukan eksekusi di tempat. Pihak terkait, termasuk Bulog harus mampu menangani persoalan atau keluhan petani. Karena ketika tidak mampu, resikonya tidak kecil. Ia mencontohkan sudah ada lima pimpinan wilayah Dolog di Indonesia dicopot. “Pagi saya keluarkan perintah tegas, sore langsung dipecat. Nah hal ini juga saya tidak mau terjadi di Kabupaten Sumbawa ini,” kata Menteri seraya melihat pimpinan wilayah Bulog NTB dan Kabupaten Sumbawa.
Kemudian masalah keterbatasan penampungan hasil gabah petani. Terjadi perdebatan antara pihak Bulog, petani dan PPL. Menteri kemudian memberikan solusi. “Kami membantu biaya sewa gudang. Ini saya perintahkan. Silahkan pak bupati, pak Kapolda atau pad Danrem dengan personil di bawah mengkoordinasikan hal ini. Selesai to masalah,” kata menteri.
Kemudian terkait dalam upaya mendukung kapasitas hasil produksi secara umum di kabupaten Sumbawa. Menteri menegaskan akan siap membantu pompa dengan mengandalkan air permukaan sebesar 2000. Kalau harganya Rp 40 juta, maka anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 80 milyar. “Kecil sebenarnya. Pak Gubernur, kami berharap ini bisa selesai paling lambat dua tahun membantu Kabupaten Sumbawa. Sehingga ketahanan pangan di NTB akan semakin kuat,” jelasnya.(bia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.