SUMBAWA–Upaya Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam menekan angka stunting terus dilakukan. Hasilnya menunjukkan tren positif. Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa, merilis angka stunting kini berhasil ditekan hingga mencapai 10,58 persen, atau setara dengan 3.496 balita.
Plh Kepala Dikes Sumbawa, Nur Atika, menjelaskan capaian tersebut merupakan hasil kerja keras berbagai pihak. Mulai dari tenaga kesehatan, kader posyandu, dan pemerintah desa dalam menggalakkan program intervensi gizi dan kesehatan lingkungan.
Tercatat saat ini, angka stunting capai 10,58 persen berdasarkan data aplikasi E-PPGBM. “Kita sudah berada di bawah target nasional. Ini berkat kerja bersama lintas sektor, dari hulu sampai hilir,” ujar Nur Atika pada wartawan.
Ia menegaskan, upaya penurunan stunting di Sumbawa tidak hanya dilakukan melalui pemberian makanan bergizi, tetapi juga melalui pendekatan menyeluruh, termasuk perbaikan sanitasi, edukasi pola asuh, dan pengendalian penyakit infeksi.
“Stunting bukan hanya karena anak kurang makan bergizi, tetapi juga karena sering sakit, seperti diare, kecacingan, dan TBC. Jadi intervensi kita tidak bisa parsial,” jelasnya.
Dikes Sumbawa secara berkelanjutan melaksanakan edukasi gizi dan kesehatan lingkungan kepada keluarga balita. Program ini menekankan pentingnya air bersih, sanitasi sehat, dan pola makan seimbang.
“Kami terus mengingatkan agar masyarakat selalu memasak air sebelum diminum. Air mentah banyak mengandung bakteri E. coli dan cacing yang bisa memicu infeksi pada anak. ” tegas Nur Atika.
Ia menambahkan, salah satu fokus Dikes adalah penguatan posyandu. Sasarannya nanti mampu melakukan deteksi dini dan intervensi cepat bagi anak yang mengalami masalah pertumbuhan. Dengan pemantauan rutin setiap bulan, anak yang berat badannya tidak naik bisa segera mendapatkan tindak lanjut dari petugas kesehatan.(bia)






